3 negara yg memiliki dengan penduduk kaya terbanyak adalahAmerika Serikat, China, dan Jepang.
Kalau Kota – New York dengan 340 ribu orang.
Ramsey Solution melakukan studi ke 10.000 orang kaya di 🇺🇸 untuk mencari tahu bagaimana mereka menjadi miliuner, ditambah referensi lain hasilnya sebagai berikut
Orang kaya yang dimaksud disini adalah punya kekayaan bersih atau net worth USD 1 juta (setara Rp 15 M). Kekayaan bersih adalah selisih antara aset dengan hutang. Misalkan aset 100 juta, hutang bank 20 juta, maka net worth 80 juta. Dalam private banking, net worth harus aset likuid.
Artinya USD 1 juta dalam bentuk Kas, Tabungan, Deposito, Saham, Obligasi, dan Reksa Dana yang bisa diinvestasikan. Punya properti dengan nilai tinggi sekalipun, tidak masuk hitungan karena tidak likuid. Kalau sudah punya segitu, yang menghubungi tidak hanya Bank lokal tapi juga Luar Negeri.
Beberapa Kesimpulan Hasil Penelitian
– Hasil sendiri / Warisan ?79% dari hasil survei menyatakan diperoleh dari usaha sendiri atau disebut juga Self Made Millionaire. Yang seperti Rafatar hanya sekitar 21%. Rata-rata para miliuner berasal dari keluarga menengah bukan kelas atas langsung.
++ Jabatan C-Level atau pegawai biasa?Hanya 31% yang gaji setahunnya di atas USD 100rb (Rp 1.5 M). Sisanya tidak pernah lebih tinggi dari itu karena bukan pejabat selevel direksi. Hampir semuanya mengatakan itu hasil dari kerja keras, bukan karena gaji tinggi.
++ Tingkat pendidikan dan sekolah elit?62% merupakan lulusan perguruan tinggi S1, tapi hanya 8% yang di sekolah elit (ivy league). Sisanya perguruan tinggi negeri / swasta biasa. Dan hampir setengah dari miliuner melanjutkan S2 hingga S3.
++ Waktu belanja, apakah masih cek harga?Meski secara finansial berkecukupan, 85% ternyata ketika sedang shopping sudah menyiapkan daftar belanja dan jarang menggunakan skema pinjaman. Bahkan 3/4 nya menyatakan tidak pernah punya saldo kartu kredit yang kena bunga.
+ Kaya perlahan atau mendadak dalam semalam?Cerita orang membuat aplikasi canggih, foto selfie, atau goyang unik lainnya sehingga menjadi viral dan dibeli mahal hanya segelintir saja. 75% miliuner mengatakan konsisten investasi berkala dalam jangka panjang adalah kunci sukses.
++ Berapa rata2 usia miliuner 🇺🇸?57 tahun, bukan usia muda 30-40an yang kita kira dan juga bukan 20-30an yang banyak flexing di sosial media, bukan berarti mereka bukan miliuner ya. Jadi untuk anda yg masih belum sampai dan usia di bawah 57, tenang. Masih ada waktu, ayo semangat..
Secara umum, mayoritas miliuner itu :– Hasil kerja sendiri– Pegawai biasa– Lulusan S1 atau lebih tinggi– Kampus biasa– Belanja masih cek harga– Investasi jangka panjang– Rata2 berusia 57
Bagaimana dengan anda?
Semoga hari anda menyenangkan
Cara jadi Kaya dalam Islam
Islam sangat menekankan konsep takdir dan rezeki, yang merupakan aspek kehidupan manusia yang telah diketahui, dicatat, dikehendaki, dan ditetapkan oleh Allah sejak penciptaan. Namun hal ini tidak berarti bahwa manusia tidak mempunyai hak untuk menentukan bagaimana mereka akan berakhir; sebaliknya, sudah menjadi tanggung jawab kita sebagai makhluk-Nya untuk berikhtiar, memanjatkan doa, dan tawakal agar mendapatkan rezeki yang halal dan berkah.
Allah Swt lah yang memutuskan segala sesuatu berdasarkan kehendak-Nya. Apa yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya diketahui dan merupakan yang terbaik oleh-Nya. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:
“Sungguh, Tuhanmu melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki); sungguh, Dia Maha Mengetahui, Maha Melihat hamba-hamba-Nya.” (Q.S Al-Isra: 30).
Berikut adalah cara bagaimana menjadi kaya dalam Islam, di antaranya:
1. Berikhtiar, usaha yang maksimal.
Sekalipun setiap orang mempunyai batas penghidupan yang berbeda-beda, jika mereka berusaha dan bekerja keras, Allah akan memudahkan segalanya bagi mereka di setiap langkahnya. Untuk memperoleh rezeki yang nikmat, keimanan kepada Allah Swt juga harus menjadi landasan ikhtiar seseorang.
Baca juga: Inilah 8 Jalan Rezeki dalam Al-Qur'an
2. Bertobatlah dan memohon ampunan kepada Allah
Jauhi perbuatan-perbuatan yang dilaknat Allah. Dan jika Allah meridhoi, pintu rezeki akan terbuka lebar.
3. Menjaga silahturahmi
“Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim).
4. Memperbanyak sedekah
Membuka pintu rezeki melalui sedekah ibarat menanam sesuatu yang bermanfaat sebelum menuai hasilnya. Bersedekah merupakan salah satu benih kebaikan yang perlu kita tabur agar dapat melahirkan kebaikan yang lebih banyak lagi.
5. Mensyukuri setiap nikmat
Bersyukur akan membuat nikmat terus ditambah.
Rezeki sudah diatur oleh Allah. Tinggal kita untuk bertanggungjawab untuk berusaha, berdoa, dan bergantung kepada-Nya dapat membantu dalam meraih kekayaan melalui cara-cara yang sesuai dengan ajaran agama dan tidak melanggar prinsip-prinsip keislaman.
Anthony Dio Martin, Pembicara publik dan motivator papan atas Indonesia
Baru-baru ini, kisah para petani di desa milyarder Tuban jadi sorotan. Ternyata, kisah kekayaan tiba-tiba mereka yang sempat jadi viral, kini berbalik. Sekitar dua tahun lalu diceritakan bagaimana para petani di sekitar desa Sumurgeneng, Jenu, Tuban jadi kaya mendadak. Mereka ketiban rezeki nomplok karena daerahnya jadi tempat kilang minyak Pertamina. Mereka dapat uang ganti rugi yang bikin iri.
Bahkan, menurut kepala desa, ada transaksi tanah yang mencapai 25 milyar. Bayangkan! Yang makin bikin sirik adalah berita yang menceritakan bagaimana mereka mengekspresikan kegembiaraan dengan berbondong-bondong membeli mobil baru. Muka mereka tersenyum senang dan bahagia dengan rezeki mereka itu.
Namun, kisahnya kini terbalik. Yang ada bukan lagi para petani yang bahagia, tapi menderita. Bahkan, banyak yang mulai mengancam akan demo dan protes karena sekarang mereka menjadi melarat. Uang “kaget” mereka telah habis. Misalkan saja ada keluarga yang kabarnya menerima 17 milyar, yang kini tersisa tinggal 50 juta saja. Bahkan, kini mereka makin sengsara sebab lahan yang dulu mereka bisa pakai buat bertani, sudah tidak ada. Di sinilah mereka menyesal, menangis dan juga marah.
Sudden Wealth Syndrome: Sindrom Kaya Mendadak
Istilah “sindrom kaya mendadak”, adalah istilah yang pertama kali dipakai oleh psikolog Stephen Goldbart, pendiri Money, Meaning and Choice Institute (MMCI). Sindrom ini mengambarkan situasi ketika orang dapat rezeki yang mendadak dan mental mereka belum siap. Sebuah studi yang dilakukan di tahun 2010 mengungkapkan, dari 35.000 pemenang lotere hingga tahun itu ternyata sekitar 1900 telah menjadi total bangkrut. Data agak ekstrim dari National Endowment for Financial Education malah mengatakan bahwa 70% pemenang lotere menjadi miskin kembali. Bahkan artis hingga atlet yang mendadak kaya pun misalkan para pemain NFL di Amerika yang begitu tajirnya, ternyata banyak yang jadi miskin setelah 12 tahun pensiun.
Mereka umumnya terkena sindrom yang bernama Sudden Wealth Syndrome ini. Mereka kaya mendadak, tapi mental mereka tidak siap. Contoh seperti kisah Willie Hurt yang menang 3,1 juta dollar di tahun 1989. Hidupnya tragis. Dua tahun kemudian dia malah jadi pecandu narkoba dan dituduh melakukan pembunuhan. Uangnya pun ludes. Tidak bersisa. Begitu juga Jenita Lee yang menang lotere 18juta dollar di tahun 1993. Namun, delapan tahun kemudian ia jatuh miskin lagi dan hanya punya uang 700 dollar di banknya.
Apa yang terjadi? Kok bisa mengapa demikian? Sudden Wealth Syndrome menggambarkan mental orang yang belum siap untuk kaya. Akibatnya, saat mereka mendapatkan kekayaan yang mendadak, merekapun bingung. Tidak tahu uangnya harus diapakan. Hal yang sering terjadi adalah membalas dendam dengan membelanjakan pada barang yang dulunya mereka tidak punya. Padahal, mereka sebenarnya tidak butuh. Misalkan saja, mobil. Dan itulah yang dilakukan oleh para petani di Tuban saat mereka terima uang. Karena kebingungan dan tidak tahu, apa yang harus dilakukan, umumnya yang terpikirkan adalah membelanjakan. Dan itulah yang perlahan-lahan membuat mereka jadi miskin kembali.
Kita Punya Termostat Mental Soal Uang
Salah satu fungsi termostat secara mekanis adalah menjaga suatu kondisi tetap stabil misalkan suhu. Jadi jika suhu menjadi terlalu panas, ia akan kembalikan ke suhu semula, dengan cara memutus sambungkan aliran listrik. Begitupun kalau terlalu dingin. Ia akan menaikkan ke semula. Itulah fungsi termostat yang menstabilkan.
Nah! Bicara keuangan pun kita semua punya termostat itu. Sebuah termostat yang tidak kelihatan yang menjaga kita di kondisi semula. Termasuk termostat mental kita soal uang.
Bayangkanlah jika seseorang yang sudah terbiasa dengan mentalitas miskin di level tertentu. Dan tiba-tiba ia mendapatkan kekayaan. Apakah yang terjadi? Otomatis, termostat mental ini akan bekerja. Ia seakan-akan mau bilang, “Lho kok ada uang segitu banyak. Biasanya kan nggak seperti ini jumlah yang aku mampu hidupi”. Jadilah mental ini akan menyesuaikan dengan cara “membelanjakan” atau mengeluarkan uang agar bisa kembali ke semula. Ini memang kedengarannya tidak masuk akal, tapi kalau kita perhatikan para pemenang lotere yang rata-rata kembali jadi miskin, itulah yang terjadi.
Saya teringat dengan sebuah peristiwa yang dialami keluarga besar kami, yakni kakek saya. Waktu dulu, kakek adalah petani sekaligus tuan tanah yang luas dengan hasil yang begitu fantastis. Namun, kakek bersama dengan banyak petani di wilayah itu kemudian diusir dan tanah yang kaya raya dan luas dengan kebun karet, lada, dan rempah-rempah direbut paksa penduduk di sekitar itu yang diprovokasi. Awalnya, para penduduk dan orang yang merebut begitu bergembira karena tanah yang begitu luas bisa diambil alih dan kakek saya sekeluarga dan beberapa lainnya diusir. Tapi, apa yang terjadi berikutnya?
Beberapa orang dan penduduk setempat yang ambil alih ternyata dalam beberapa tahun kemudian, jatuh miskin dan tanah yang begitu luas kekayaannya, lenyap begitu saja. Mereka kehilangan kekayaannya bahkan ada yang bunuh diri dalam kondisi miskin di rumah tempat kakek tinggal dulu. Tampaknya, mental mereka memang belum sanggup menerima tanah serta kekayaannya yang luar biasa seperti itu. Termostat mental mereka belum siap untuk menjadi kaya.
Sebaliknya, ketika seseorang memang sudah punya termostat kekayaan, kalau pun dia dimiskinkan, dia akan sanggup untuk merangkak ke atas lagi. Alasannya, dia sebenarnya sudah punya termostat mental kekayaan. Makanya Robert Kiyosaki, penulis Rich Dad, Poor Dad pernah menjelaskan, kalau memang pada dasarnya seseorang itu punya mental kaya, mau dimiskinkan dengan diambil semua tabungannya, dia akan bisa mencari cara untuk mendapatkan kekayaannya lagi. So, uang itu menyangkut mental bukan jumlah.
Itulah sebabnya, yang jadi masalah adalah ketika seseorang menerima kekayaan dadakan, tapi pikirannya belum siap. Mentalnya masih dengan mental miskin. Maka, mental itu bisa menyabotase sehingga seseorang akan melakukan dan ambil keputusan salah, menyangkut uang kaget yang diterimanya. Umumnya, dengan keputusan keuangan yang salah.
Di sinilah, belajar dari Sudden Wealth Syndromee, kita akhirnya paham, kekayaan yang diperoleh secara perlahan dan pasti, itu lebih langgeng daripada yang didapat dengan tiba-tiba. Dan sekali lagi, jangan berdoa buat kaya, sebelum mental kita siap untuk menerimanya. Karena kalau nggak siap, akan lebih menyakitkan!
Menjadi orang yang “pernah kaya” lantas menjadi miskin kembali gara-gara nggak mampu kelola uang saat dapat rezeki nomplok, sebenarnya menyakitkan. Kali ini, kita bisa berempati sekaligus belajar dari kisah para petani di Tuban itu. Salam Antusias!
Ada cara pintas untuk menjadi kaya bagi warga di China. Hanya bermodal sekitar Rp 13 ribu, siapapun bisa mendadak jadi orang kaya.
Akan tetapi, kaya di sini bukan benar-benar kaya. Kaya yang dimaksud hanya 'cosplay' menjadi orang kaya.
Caranya, orang yang ingin kelihatan kaya bisa membeli video-video pamer kekayaan contohnya video supercar, uang tunai yang banyak, hingga barang mewah dan hewan eksotis. Nantinya, video itu bisa dikostumisasi dengan suara pembeli video tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari detikInet, layanan ini tersedia di situs seperti Taobao atau WeChat. Saking populernya, kegiatan ini bisa disebut sudah menjadi tren dan disebut sebagai 'zhuangbi' yang dalam bahasa gaul artinya 'orang yang berpura-pura'.
"Dengan 700 video yang bisa dipilih, aku bisa berpura-pura selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun," review salah satu pembeli.
Melansir Next Shark, salah satu toko bernama 'Show-Off Video Dubbing Productions' bahkan memiliki stok video hingga 2.000 lebih. Semua pun siap untuk dikostumisasi.
Tak cuma video, beberapa penyedia jasa zhuangbi ini memiliki tawaran pengalaman liburan palsu, termasuk sarapan ala Inggris lengkap di hotel bintang lima, liburan ke pantai di Phuket, dan mendaki Gunung Salju Naga Giok yang terkenal di Yunnan.
Tidak jelas kapan tepatnya layanan semacam itu muncul, tetapi beberapa mengklaim bahwa tren ini sudah ada selama kurang lebih lima tahun. Salah satu perwakilan toko mengatakan ini adalah bisnis yang menjanjikan, dia bisa meraup keuntungan ¥10.000-¥20.000 yang bila dirupiahkan sekitar Rp 21,8-43,6 juta.
Artikel ini telah tayang di detikInet dengan judul Di China, Tinggal Bayar Rp 13 Ribu Bisa Jadi 'Orang Kaya'